BKSAP Konsultasi ke Kemlu terkait Undangan Korsel Bahas Pengungsi dari Korea Utara
Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera saat bertukar cenderamata usai menerima kunjungan dari jajaran Delegasi Parlemen Korea Selatan yang dipimpin oleh Kim Gi Hyeon di Gedung Nusantara III. Foto: Mentari/vel
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera menerima kunjungan dari jajaran Delegasi Parlemen Korea Selatan (National Assembly of The Republic of Korea) yang dipimpin oleh Kim Gi Hyeon selaku Anggota Majelis Nasional Korea Selatan dan Mantan Ketua People Power Party.
Dalam pertemuan ini, Mardani mengungkapkan pihak Majelis Nasional Korea Selatan mengundang perwakilan DPR untuk menghadiri konferensi di Jakarta terkait penanganan pengungsi Korea Utara. Meski demikian, saat Ini Mardani menjelaskan, akan mengkonsultasikan undangan tersebut dengan Menteri Luar Negeri Indonesia terlebih dahulu.
“Pagi ini kami menerima perwakilan dari Majelis Nasional Korea (dan) Koalisi Lintas Partai yang konsentrasi kepada pengungsi Korea Selatan. Besok mereka akan melakukan konferensi di Jakarta dan mengundang kita untuk hadir. Kami mencermati dengan seksama undangan ini, karena hubungan Korea Utara dan Korea Selatan dengan Indonesia sangat baik. Tetapi pada saat yang sama, ketika membahas tentang pengungsi Korea Utara, kami perlu berkonsultasi dengan kementerian luar negeri,” katanya pada Parlementaria di Gedung Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (12/11/2024).
“Kami mencermati dengan seksama undangan ini, karena hubungan Korea Utara dan Korea Selatan dengan Indonesia sangat baik. Tetapi pada saat yang sama, ketika membahas tentang pengungsi Korea Utara, kami perlu berkonsultasi dengan kementerian luar negeri”
Politisi Fraksi PKS ini menjelaskan, undangan ini perlu dipelajari lebih jauh guna menimbang resiko yang terjadi. Hal itu mengingat Indonesia merupakan negara yang menerapkan bebas aktif dan tidak memihak dalam peran diplomasinya.
”Tentu kita ingin mendukung penegakan perdamaian, tapi ketika terkait dengan Korea Selatan, mengangkat tema tentang pengungsi Korea Utara, tetap ada resiko kita dianggap memihak. Padahal politik luar negeri kita bebas aktif. Kita saudara dengan Korea Selatan, kita juga sahabat Korea Utara. Kedua belah pihak harus dijaga hubungannya, hatinya, agar tidak ada yang terlukai,” jelas Doktor jebolan kampus di Malaysia ini.
Lebih lanjut, dalam pertemuan tersebut, Mardani menjelaskan pihaknya dengan Majelis Nasional Korea banyak melakukan sharing knowledge dan juga komunikasi-komunikasi yang bersifat penguatan kerja sama antara kedua negara.
”Di antara top three negara yang memberikan banyak pekerjaan bagi warga kita, pekerja migran Indonesia di Korea Selatan juga banyak sekali, itu amat sangat kita hargai dan kita minta kerja sama ini ditingkatkan. Kalau yang sekarang ini tentu transfer of knowledge, mereka maju sekali, pengembangan ekonomi kreatif dengan Korean Wave-nya, K-Pop-nya itu bagus sekali, dan kita sudah punya beberapa workshop yang akan segera dijalankan. Mereka ingin share keberhasilan ekonomi kreatif mereka ke kita,” pungkasnya. (we/rdn)